Wellcome To http://yanzheinjeksi.blogspot.com/ Alamat Jln. Lasitarda Kel.Kambu - Andounohu (Kendari/Sultra) Phone 082346090036 Email: wayan_sukanta@rocketmail.com

Halaman

NGT

Prosedur Pemasangan NGT

NGT  adalah kependekan dari Nasogastric tube. alat ini adalah alat yang digunakan untuk memasukkan nutsrisi cair dengan selang plasitic yang dipasang melalui hidung sampai lambung. Ukuran NGT diantaranya di bagi menjadi 3 kategori yaitu:
  1. Dewasa ukurannya 16-18 Fr
  2. Anak-anak ukurannya 12-14 Fr
  3. Bayi ukuran 6 Fr

  1. Indikasi pemasangan NGT
     indikasi pasien yang di pasang NGT adalah diantaranya sebagai berikut:
  1. Pasien tidak sadar
  2. pasien Karena kesulitan menelan
  3. pasien yang keracunan
  4. pasien yang muntah darah
  5. Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut

  1. Tujuan Pemasangan NGT
Tujuan pemasangan NGT adalah sebagai berikut:
  1. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami kesulitan menelan
  2. Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien tidak sadar
  3. Untuk melakukan kumbang lambung pada pasien keracunan
  4. Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau pendarahan pada lambung

  1. Kontraindikasi pemasangan NGT
    1. Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus
    2. Pasien yang mengalami cidera serebrospinal

  1. Peralatan yang dipersiapkan diantaranya adalah;
    1. Selang NGT ukuran dewasa, anak –anak dan juga bayi. Melihat kondisi pasiennya
    2. Handscun bersih
    3. Handuk
    4. Perlak
    5. Bengkok
    6. Jelli atau lubricant
    7. Spuit 10 cc
    8. Stetoskop
    9. Tongue spatel
    10. Plaster
    11. Pen light
    12. Gunting

  1. Langkah Pemasangan NGT
Langkah –langkah dalam pemasangan NGT diantaranya dengan:
  1. Siapkan peralatan di butuhkan seperti yang telah disebutkan diatas termasuk plester 3 untuk tanda, fiksasi di hidung dan leherdan juga ukuran selang NGT
  2. Setelah peralatan siap minta izin pada pasien untuk memasang NGT dan jelaskan pada pasien atau keluarganya tujuan pemasangan NGT
  3. Setelah minta izin bawa peralatan di sebelah kanan pasien. Secara etika perawat saat memasang NGT berda di sebelah kanan pasien
  4. Pakai handscun kemudian posisikan pasien dengan kepala hiper ekstensi
  5. Pasang handuk didada pasien untuk menjaga kebersihan kalau pasien muntah
  6. Letakkan bengkok di dekat pasien
  7. Ukur selang NGT mulai dari hidung ke telinga bagian bawah, kemudian dari telinga tadi ke prosesus xipoidius setelah selesai tandai selang dengan plaster untuk batas selang yang akan dimasukkan
  8. Masukkan selang dengan pelan2, jika sudah sampai epiglottis suruh pasien untuk menelan dan posisikan kepala pasien fleksi, setelah sampai batas plester cek apakah selang sudah benar2 masuk dengan pen light jika ternyata masih di mulut tarik kembali selang dan pasang lagi
  9. Jika sudah masuk cek lagi apakah selang benar2 masuk lambung atau trakea dengan memasukkan angin sekitar 5-10 cc dengan spuit. Kemudian dengarkan dengan stetoskop, bila ada suara angin berarti sudah benar masuk lambung. Kemuadian aspirasi kembali udara yang di masukkan tadi
  10. Jika sudah sampai lambung akan ada cairan lambung yang teraspirasi
  11. Kemudian fiksasi dengan plester pada hidung, setelah fiksasi lagi di leher. Jangan lupa mengklem ujung selang supaya udara tidak masuk
  12. Setelah selesai rapikan peralatan dan permisi pada pasien atau keluarga.
  13. Selang NGT maksimal dipasang 3 x 24 jam jika sudah mencapai waktu harus dilepas dan di pasang NGT yang baru.
  14. Langkah –langkah pemberian makanan cair lewat NGT
Makanan yang bisa di masukkan lewat NGT adalah makanan cair, caranya adalah sebagai berikut:


  1. Siapakan spuit besar ukuran 50 cc
  2. Siapakan makanan cairnnya ( susu, jus)
  3. Pasang handuk di dada pasien dan siapkan bengkok
  4. Masukkan ujung spuit pada selang NGT dan tetap jaga NGT supata tidak kemasukan udara dengan mengklem.
  5. Masukkan makanan cair pada spuit dan lepaskan klem, posisi spuit harus diatas supaya makanan cairnya bisa mengalir masuk ke lambung.
  6. Jangan mendorong makanan dengan spuit karena bisa menambah tekanan lambung, biarkan makanan mengalir mengikuti gaya gravitasi
  7. Makanan yang di masukkan max 200 cc, jadi jika spuitnya 50 cc maka bisa dilakukan 4 kali .
  8. Apabila akan memasukkan makanan untuk yang kedua, jangan lupa mencuci dulu spuit. Jika sudah selesai aliri selang NGT dengan air supaya sisa-sisa makanan tidak mengendap di selang karena bisa mengundang bakteri.
  9. Jika sudah rapikan peralatan

PROSEDUR PEMASANGAN INFUS


A. Persiapan Alat
  1. Sarung Tangan (Handscoon) 1 pasang
  2. Selang Infuse (infus set)
  3. Cairan Parenteral sesuai kebutuhan
  4. Abocath (sesuai ukuran)
  5. Kapas Alcohol
  6. Torniquet
  7. Perlak dan Pengalas
  8. Bengkok 1 buah
  9. Plester / Hypafix
  10. Kasa Steril
  11. Bethadine
  12. Gunting

B. Prosedur Pelaksanaan
  1. Tahap Pra Interaksi
    •  Verifikasi data sebelumnya (bila ada)
    • Mencuci Tangan
    • Tempatkan alat dekat pasien
  2. Tahap Interaksi
    • Berikan Salam
    • Jelaskan tujuan dan prosedur
    • Tanyakan kesiapan pasien
  3. Tahap Kerja
    • Lakukan desinfeksi tutup botol cairan
    • Tutup saluran pada selang infus
    •  Tusuk saluran infus
    • Gantungkan botol cairan pada standar infus
    • Isi tabung reservoir infus
    • Alirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang
    • Atur posisi pasien
    • Pasang perlak dengan pengalasnya
    • Pilih vena yang akan di insersi
    • Pasang Torniquet 5 cm dari area yang akan di insersi
    • Pakai Handscoon
    • Bersihkan kulit dengan kapas alcohol (melingkar dari dalam keluar atau menggosok searah)
    • Pegang abocath dan tusuk vena
    • Pastikan abocath masuk ke intravena (tarik mandrin kira - kira 0,5 cm)
    • Sambungkan dengan selang infus
    • Lepaskan Torniquet
    • Alirkan cairan infus
    • Lakukan fiksasi
    • Desinfeksi area tusukan dan tutup dengan kasa steril yang telah ditetes bethadine
    • Atur tetesan cairan infus sesuai program
  4. Tahap Terminasi
    • Lakukan evaluasi tindakan
    • Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
    • Pamitan pada pasien
    • Bereskan alat
    • Cuci tangan
    • Catat / dokumentasikan kegiatan